Sunday, February 18, 2007

Ehem



Episode 1

(Tentang Seekor Nama)

Aku, Aku adalah aku apa adanya

Hanya saja aku terlalu sering mengada-ada

Mataku selalu kutautkan pada kekosongan yang hampa

Ahh.. kenapa terlalu kumembanggakan “Aku”? dan.. kenapa?

Dengan segala kerapuhanku aku selalu ingin menjadi raja?


Aku, Aku adalah aku apa adanya

Diselimuti awan hitam adalah wajahku, Hmmh..

Inikah wajah yang tak termakan oleh sang waktu itu? yang,

Bersemayam didalamnya ribuan mesin pembunuh waktu?

Aku, Aku adalah aku apa adanya

Malam kelam adalah jiwaku

Ringkih hitam adalah ragaku

Usang? ya, usang!! usang itu tak juga menghampiriku

Lalu lalang bisu itu tak juga menghempaskanku, hey..

Lihatlah !! Alam begitu luas menghampar, tapi kenapa?

Aku tetap terpenjara dalam perkelahian yang hingar?

Hatiku..!! hey, hatiku..!! Berapa lama lagi kau harus berkelakar?


Episode 2
( Tentang Seekor Aku )

Aku, aku adalah aku apa adanya

Tapi sayang aku tak ada apa-apanya

Kuliarkan akalku sedemikian rupa

Untuk kemudian aku tautkan pada kekosongan tanpa rasa

Aku, aku bukanlah apa-apa

Aku hanya setitik tai burung camar

Yang menempel pada satu sisi sudut kamar

Dengan keresahan yang tetap sumbar

Aku, aku bukanlah ada

Tapi hanya mengada-ada

Dan aku tak akan pernah ada

Jika tak ada Yang Menyinta


diketik oleh Ahmad Adib Amrullah